Gerakan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) Mandiri: Tanam Rawat, Manfaatkan

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamuaalikum Wr. Wb

merespon Gerakan hijau kampus yanag dilakukan oleh Dosen Prodi PMM pada perayaan 17 Agustus 2025. Mahasiswa melaksanakan Gerakan TOGA Mandiri: Tanam, Rawat, Manfaatkan di lingkungan sekitar kampus, dimulai pada 20 Agustus 2025 yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai alternatif pengobatan alami yang mudah dijangkau dan berkelanjutan.

Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, yang mencakup tiga tahapan utama:

  1. Tanam
    Mahasiswa menginisiasi penanaman berbagai jenis tanaman obat seperti jahe, kunyit, serai, daun sirih, temulawak, dan sambiloto di pekarangan rumah warga, lahan kosong desa, maupun lingkungan kampus. Kegiatan ini diawali dengan pelatihan singkat mengenai cara budidaya TOGA yang baik dan benar, agar masyarakat dapat menanam secara mandiri di rumah masing-masing.
  2. Rawat
    Setelah penanaman, mahasiswa bersama warga melakukan perawatan secara berkala. Kegiatan ini tidak hanya menjaga tanaman tetap sehat, tetapi juga membangun kesadaran dan tanggung jawab kolektif dalam menjaga sumber daya hayati lokal. Mahasiswa juga memberikan panduan praktis mengenai perawatan tanaman tanpa bahan kimia berbahaya, guna mendukung prinsip pertanian organik.
  3. Manfaatkan
    Tahap akhir dari gerakan ini adalah pemanfaatan tanaman TOGA sebagai bahan ramuan tradisional yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan sehari-hari. Mahasiswa mengadakan workshop pembuatan jamu sederhana, minyak oles herbal, serta teh herbal dari hasil panen TOGA. Produk-produk ini dapat digunakan sendiri oleh warga atau bahkan dikembangkan sebagai peluang usaha lokal.

Melalui Gerakan TOGA Mandiri: Tanam, Rawat, Manfaatkan, mahasiswa tidak hanya menghidupkan kembali kearifan lokal, tetapi juga mendorong kemandirian kesehatan masyarakat dan ketahanan keluarga berbasis tanaman obat. Gerakan ini diharapkan dapat menjadi program berkelanjutan yang berdampak positif dalam jangka panjang, baik bagi kesehatan masyarakat maupun kelestarian lingkungan.